Langsung ke konten utama

  JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN XIII











DISUSUN OLEH :

Zulia Nur Rahma (A1C118048)

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

I. Judul                : Uji Lemak

II. Hari/Tanggal : Rabu, 16 Desember 2020

III. Tujuan


Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu :

  1. Dapat mengenal beberapa sifat lemak
  2. Dapat mengetahui reaksi penyabunan dari lemak maupun minyak 

IV.    Landasan Teori

Lipid adalah salah satu kategori molekul biologis yang besar yang tidak mencakup polimer. Senyawa yang disebut lipid dikelompokkan bersama karena memiliki satu dari penting : lipid tidak memiliki atau sedikit sekali afinitas terhadap air. Perilaku hidrofobik dan lipid didasarkan pada struktur molekulnya. meskipun lipid bisa yang memiliki ikatan polar yang berikatan dengan oksigen lipid sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. rantai karbon asam-asam lemak tak jenuh mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap dua. Pada umumnya asam lemak tak jenuh yang terdapat di alam dan mempunyai dua atau lebih ikatan rangkap. Ikatan rangkap tersebut bersifat non konjugasi. Dibandingkan dengan asam asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh ternyata mempunyai titik lebur lebih rendah. asam lemak tak jenuh yang menyusun lipid alami lebih banyak dibandingkan dengan asam lemak jenuh. Lemak murni tidak berwarna tidak berbau dan tidak berasa. lemak tumbuh-tumbuhan yang berwarna dapat disebabkan oleh adanya pigmen asalnya misalnya karoten, xantofil, tokofenol. Karena proses kimia misalnya proses oksidasi atau proses hidrolisis, rasa dan bau lemak menjadi tidak enak atau tengik. Lemak lemak netral yang asam lemak penyusunnya memiliki rantai karbon yang panjang, tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak yang baik antara lain benzen kloroform dan dietil eter. Titik lebur lemak rendah tetapi lebih tinggi dari suhu saat menjadi padat kembali. Prinsip dari uji pembentukan emulsi adalah menurunkan tegangan antara air dan minyak, pembentukan antarmuka yang menjadi halangan mekanik untuk mencegah OSN si pembentukan lapisan rangkap elektrik yang menjadi halangan elektrik pada waktu partikel berdekatan sehingga tidak akan bergabung dan melapisi lapisan minyak dengan partikel mineral (Tim Penuntun Praktikum Kimia Organik II, 2020).

Minyak goreng adalah bahan pangan dengan komposisi warna utama trigliserida yang berasal dari bahan nabati dengan atau tanpa perubahan kimiawi termasuk hidrogenasi, pendinginan dan telah melalui proses respirasi atau pemurnian yang digunakan untuk terdapat berbagai macam tanaman sebagai sumber pembuatan minyak goreng danterdapat berbagai macam tanaman sebagai sumber pembuatan minyak goreng dan salah satunya dari tanaman kelapa sawit. minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Minyak goreng yang dikonsumsi sehari-hari sangat erat kaitannya. Terdapat dua jenis minyak goreng yaitu minyak curah dan minyak goreng kemasan. Perbedaan minyak goreng curah terhadap kualitas minyak goreng (Faisal, 2016). 

Penentuan kandungan lemak menggunakan pelarut, selain lemak komponen-komponen lain seperti fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen lain akan ikut terlarut maka kadar lemak disebur lemak kasar (“crude fat”). Cara analisis kadar lemak kasar secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu cara kering dan cara basah. Salah satu cara analisis lemak dengan cara kering yaitu menggunakan metode Ekstraksi Soxhlet (Slamet Sudarmadji, Bambang Haryono, 2007). Penentuan kadar lemak menggunakan metode Soxhlet memerlukan waktu ekstraksi antara 4 sampai 6 jam untuk mencapai 5 – 6 sirkulasi. Pada penelitian ini analisis lemak menggunakan perangkat alat ekstraksi mikro soxhlet sehingga untuk mencapai 1 kali sirkulasi membutuhkan waktu yang lebih pendek. Mikro soxhlet adalah seperangkat alat ekstraksi soxhlet berukuran kecil dimana volume labunya 25 - 50 ml dan volume ekstraktornya 10-15 ml (Pargianti, 2019).

            Proses pembentukan lemak terjadi dalam dua tahap. Tahapan pertama yang penting disebut lipogenesis , melibatkan pembentukan sebuah asam lemak rantai panjang. Peristiwa ini terjadi di luar mitokondria dan melibatkan kesetaraan sebuah kompleks multi enzim, NADPH. sebuah koenzim tereduksi yang aktif dalam berbagai proses sintesis memainkan peranan penting dalam pembentukan asam lemak yang sangat tereduksi. Lemak dan minyak adalah senyawa lipida ada yang paling besar banyak di alam. perbedaan antara kedua adalah perbedaan konsistensi atau sifat fisik pada suhu kamar yaitu lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair. berdasarkan struktur kimia yaitu asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh (Desi, 2011).

Lemak adalah zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia dan merupakan sumber energi. Analisis kuantitatif yang digunakan dengan metode soxhletasi. Metode ini merupakan metode yang sering digunakan, terbukti dari penelitian bahwa hasil penyarian lemak menggunakan metode ekstraksi soxhletasi dengan waktu penyarian yang berbeda, diperoleh hasil kandungan lemak tertinggi pada penyarian selama 3 jam (5). Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi. Analisis kuantitatif yang digunakan dengan metode Biuret. Metode Biuret ini merupakan metode yang spesifik untuk penentuan nitrogen protein dan juga tidak terpengaruhi oleh penambahan sukrosa sehingga pada saat pengukuran sukrosa tidak mengganggu pembacaan serapan (Serlahwaty, 2015).

V.    Alat dan Bahan

5.1. Alat

  • Plat tetes
  • Gelas beker
  • Gelas ukur
  • Pipet tetes
  • Tabung reaksi dan rak
  • Indikator universal
  • Pipet tetes
  • Vortex

5.2. Bahan 

  • Larutan sabun
  • Larutan CH3COOH
  • Larutan CaCl3 1%
  • Larutan PB asetat 1%
  • Larutan MgSO4 1%
  • Larutan HCl pekat
  • Larutan KMnO4 0,1 n
  • Larutan eter
  • Minyak
  • Aquades
  • Indikator PP

VI.    Prosedur Kerja

6.1 Cara Kerja Uji Pembentukan Garam

  1. Diisi 30 ml sabun ke dalam gelas beker lalu dicek ph-nya
  2. Ditambah CH3COOH sampai pH 7 / 3
  3. Di uji larutan tadi pada tabung reaksi lalu ditambah cacl2 1% (tabung 1) 7 tetes.
  4. Diisi MgSO4 1% (tabung 2) 7 tetes
  5. Diisi PB asetat 1% (tabung 3) 7 tetes
  6. Diamati perubahannya

6.2 Cara Kerja Uji Hidrolisis Sabun

  1.  Diisi 10 mlsabun ke dalam gelas kimia lalu ditambahkan 5 ml aquades
  2. Ditambah larutan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan indikator pp sebanyak 2 tetes
  3. Divortex sampai homogen dan diamati perubahan yang terjadi

 

6.3. Cara Kerja Uji Sifat Emulsi Lemak

1. Diisi 2 mili aquades dan minyak 5 tetes ke dalam tabung reaksi 1

2. Diisi 2 mili aquades dan minyak 5 tetes dan sabun ke dalam tabung reaksi 2

3. Dilakukan vortex dan didiamkan lalu diamati

 

6.4 Cara Kerja Uji Sifat Ketidakjenuhan Lemak

1. Diisi 2 ml minyak dan 5 ml ke dalam tabung reaksi

2. Divortex dan ditambahkan KMNO4 0,1 m sebanyak 3 tetes dan diamati perubahannya

 

6.5 Cara Kerja Uji Pembuatan Asam Minyak

1. Dimasukkan 5 ml sabun ke dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan HCl pekat 3 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu divortex

3. Didiamkan hingga terbentuk dua lapisan dan diamati

 

Permasalahan :

  1. Mengapa pada Uji pembentukan garam perlu penambahan CH3COOH sampai pH 7 / 3 ?
  2. Mengapa pada Uji Sifat Ketidakjenuhan Lemak perlu ditambahkan KMNO4 0,1 m sebanyak 3 tetes ?
  3. Pada Uji Pembuatan Asam Minyak Ditambahkan HCl pekat 3 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu divortex. Bagaimana yang terjadi apabila HCl pekat digantikan dengan H2SO4 pekat ?

 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya mencoba menjawab nomor e menurut saya itu bisa saja terjadi karena sama sama asam kuat.terimakasih

    BalasHapus
  3. hay zulia,saya nabilah zahrah (026) akan mencoba menjawab permasalahan zulia No.1 yang mana untuk menetralkan larutan seehingga bisa terjadinya pembentukan garam. terimakasih.

    BalasHapus
  4. Saya Dewi Mariana Elisabeth (029) akan menjawab permasalahan no 2
    Hal ini diperlukan untuk menguji apakah sampel yang digunakan memiliki kejenuhan yang tinggi atau rendah pada uji lemak ini
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

                                                    JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN VIII  (SENYAWA BAHAN ALAM STEROID DAN TERPENOID )   DISUSUN OLEH : Zulia Nur Rahma (A1C118048)   DOSEN PENGAMPU : Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si     PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020 I.  Judul                       : Isolasi Senyawa Bahan Alam ( Steroid dan Terpenoid ) II. Hari/ Tanggal        :   Rabu, 25 November  2020 III. Tujuan                  : Adapun  tujuan  dari  praktikum  kali...
  JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN III (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISLAT)     DISUSUN OLEH : Zulia Nur Rahma (A1C118048)   DOSEN PENGAMPU : Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si         PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020   I. Judul    : Pembuatan Asam Asetil Salisilat (Aspirin) II. Hari/Tanggal : Kamis , 22 okto ber 20 20 III. Tujuan   : Adapun tu j uan dari percobaan ini adalah : 1. Dapat memahami cara pembuatan asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisila t dan asam asetat anhidrat 2. Dapat mengetahui dan memahami jenis reaksi pembuatan asam asetil salisilat IV. Landasan Teori Asam salisilat (o-hidroksil benzoat) adalah suatu senyawa yang terdiri dari dua bagian yaitu fungsi hidroksil dan gugus fungsi karboksil. Sehingga asam salisilat d...