Langsung ke konten utama

JURNAL PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT

 

JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN I

(PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT)

 

 





DISUSUN OLEH :

Zulia Nur Rahma (A1C118048)

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

 

I.  Judul                : Pembuatan Senyawa Organik Asam Oksalat

II. Hari/Tanggal  : Rabu, 14 September 2020

III.Tujuan            :

          Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini sebagai berikut:

1. Dapat memahami cara pembuatan asam oksalat dengan zat organik yang memiliki berat molekul besar sebagai bahan dasarnya.

2. Dapat memahami reaksi oksidasi dengan menggunakan oksidator kuat.

3. Dapat mengetahui sifat-sifat asam oksalat dengan kegunaannya.

IV. Landasan Teori

       Asam oksalat merupakan asam dikarboksilat yang mempunyai berat molekul rendah, berwujud pada warna putih dengan titik leleh 187⁰C serta bentuk Kristal piramida asam oksalat akan mengurai menjadi asam formiat dan karbondioksida jika dipanaskan pada suhu diatas 175⁰C. Di laboratorium asam oksalat biasa digunakan sebagai larutan standar pada titrasi. Dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pelapis besi. Asam oksalat dibuat memalui reaksi oksidasi dengan bahan baku gula pasir dan oksidator asam kuat (Tim Kimia Organik, 2020).

      Asam oksalat merupakan suatu senyawa kimia dengan rumus C2H2O4 dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam oksalat tergolong ke dalam asam karboksilat lebih spesifiknya asam dikarboksilat yang bisa dikatakan paling sederhana karena memiliki rumus HOOC – COOH. Jika dibandingkan dengan asam asetat asam oksalat memiliki tingkat keasaman 10.000 kali lebih tinggi. Terdapat dua jenis asam oksalat yaitu asam oksalat dihidrat dan asam oksalat anhidrat. Asam oksalat anhidrat mempunyai berat molekul 90,04 gr/mol dengan melting point 187 °C. Karakteristik dari asam oksalat anhidrat adalah memiliki warna putih, tidak berbau, dan tidak menyerap air. Gerakan asam oksalat dihidrat mempunyai berat molekul 126,07 gr/mol dan melting point 101, 5°C, kandungan dari asam oksalat dihidrat merupakan air 28,58% dan asam oksalat 71,42%>. Asam oksalat juga memiliki sifat toksik atau dapat bertindak sebagai racun serta karsinogenik, di mana asam oksalat dapat mengendap di dalam tubuh manusia dan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kanker (Fessenden, 1982).

           Asam oksalat (C2H2O4) merupakan senyawa turunan dari asam karboksilat yang mengandung 2 gugus karboksil yang terletak pada bagian ujung rantai karbon yang lurus. Beberapa sifat fisik asam oksalat diantaranya tidak berbau, higroskopis, berwarna putih sampai tidak berwarna, danmempunyai berat molekul 90 gram/mol (Hutapea, 2011). Asam oksalat banyak digunakan di industri,contohnya sebagai bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak, bleaching, bahan pencampur zat warna dalam industri tekstil atau cat serta sebagai inisiator dalam pabrik polimer. Manfaat asam oksalat yang beragam menyebabkan kebutuhan asam oksalat di Indonesia sangat besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, kebutuhan asam oksalat dipenuhi melalui impor dari negara lain. Impor asam oksalat pada tahun2009 sebesar 1.183.856 ton dan pada tahun  2013 meningkat menjadi 1.469.626 ton. Kebutuhan asam oksalat di Indonesia yang besar menyebabkan ketergantungan impor asam oksalat (Irwanda, 2017).

           Asam oksalat digunakan pada berbagai kegiatan industri di Indonesia antara lain sebagai bahan pewarna pada industri tekstil, anodizing, bleaching agent, zat penetral alkali pada proses pencucian, dan sebagainya. Salah satu bahan baku yang dapat digunakan dalam pembuatan asam oksalat adalah biomasa yang megandung selulosa. Selulosa merupakan senyawa karbon rantai panjang yang bisa direngkah menjadi senyawa karbon yang lebih sederhana mengunakan alkali kuat atau dikenal dengan hidrolisis alkali [2-3] (Mufid, 2018).

           Asam oksalat terbagi menjadi 2 macam yaitu asam oksalat anhidrat dan asam oksalat dihidrat. Asam oksalat anhidrat yang mempunyai berat molekul 90,04 gr/mol dan mempunyai melthing point 187 ̊ C. Sifat dari asam oksalat anhidrat adalah tidak berbau, berwarna putih, dan tidak menyerap air. Lalu untuk asam dihidrat merupakan jenis asam oksalat dipasaran yang mempunyai rumus bangun (C2H4O2 . 2H2O) dengan berat molekul 126,07 gr/mol dan melthing point 101,5 ̊C dan mengandung 71,42 % asam oksalat anhidrat dan 28,58 % air. Mempunyai sifat Tidak berbau dan dapat kehilangan molekul air apabila dipanaskan sampai suhu 100 ̊ C. Asam oksalat dapat ditemukan dalam bentuk bebas ataupun dalam bentuk garam. Kedua bentuk asam oksalat tersebut terbaik dalam bahan nabati maupun hewani. Jumlah asam oksalat dalam tanaman lebih besar dari pada hewan ( Bintang, 2010).

V. Alat dan Bahan

          Alat :                                               

     1. Labu dasar datar 750 ml                

     2. Corong Buchner                               

      3. Corong Gelas                                   

     4. Gelas Piala 500 ml

     5. Kasa, Kaki Tiga Bunsen   

     6. Penangas

     7. Gelas ukur

     8. Termometer

     9. Pengaduk

   10. Erlenmeyer

Bahan:

 1. Gulas Pasir 200 gr

 2. Asam Nitrat Pekat 100 ml

 3. Etanol

VI. Prosedur Kerja

  1. Dimasukkan 20 gr gula pasir ke dalam labu dasar datar berukuran 750 ml dan ditambahkan 100 ml HNO3 pekat
  2. Dipanaskan diatas penangas air secara perlahan-lahan sampai mendidih
  3. Bila sudah timbul uang berwarna coklat NO2, angkat labu dasar datar tadi, lalu pindahkan ke atas balok kayu untuk melanjutkan reaksi tanpa pemanasan dan biarkan selama 15 menit.
  4. Dituangkan hasil reaksi  kedalam gelas piala berukuran 50 ml. Dicuci labu dengan 20 ml air dingin dan air cucian dimasukkan e dalam gelas piala lain
  5. Ditambahkan 20 ml asam nitrat pekat
  6. Diuapkan diatas penangas air sampai volume cairan tinggal 20 ml
  7. Ditambahkan 40 ml air kedalam larutan yang tinggal 20 ml ini, kemudian diuapkan lagi sampai volume tinggal 20 ml
  8. Dinginkan larutan kedalam air es, agar kristal asam oksalat segera terbentuk
  9. Disaring kristal asam oksalat yang terbentuk ini dengan corong buchner kemudian direkristalisasi asam oksalat yang diperoleh dengan melakukannya dalam air panas
  10. Dinginkan untuk mendapatkan kristal yang lebih murni
  11. Disaring, keringkan dan tentukan titik lelehnya
  12. Bila belum murni, maka murnikan lagi kristal asam oksalat ini dengan rekristalisasi kembali di dalam air panas.

Berikut link video tentang pembuatan asam oksalat :

https://youtu.be/ueIyFF1AVzA

PERMASALAHAN :

  1. Mengapa pada percampuran gula dan asam nitrat akan mengeluarkan asap berwarna coklat ?
  2. Mengapa kita perlu melakukan rekristalisasi kembali dalam air panas pada saat pembuatan asam oksalat ini ?
  3. Mengapa pada pembuatan asam oksalat ini dilakukan penguapan sebanyak dua kali ?

Komentar

  1. Wisliana (A1C118060)
    1. Karena reaksi pembentukan asam oksalat inimerupakan reaksi oksidasi antara gula dan asam nitrat. Campuran antara gula dan asam nitrat menyebabkan larutan menjadi warna orange kecoklatan. Kemudian dipanaskan larutan dan nantinya terbentuk asap berwarna coklat yaitu gas nitrogen dioksida nya terbentuk.

    BalasHapus
  2. Saya Dewi Mariana Elisabeth Lubis Nim 029 ingin menjawab permasalahan saudari nomor 2
    Rekristalisasi ini bertujuan untuk membersihkan zat zat pengotor yang ikut terserap atau menempel pada zat atau kristal dari asam oksalat, dan untuk mendapatlan kristal yang lebih murni.
    Apabila masih ada zat pengotor yang menempel, kemungkinan akan terjadi kesalahan penentuan titik leleh asam oksalat murni.

    BalasHapus
  3. Saya erma johar 031 akan menjawab no 3
    Jadi fungsi penguapan berkali-kali agar mendapatkan kristal asam oksalat yamg murni. Karena apabila kita melakukan nya sekali , makanya kristal nya tidak akan mendapatkan yang murni

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

                                                    JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN VIII  (SENYAWA BAHAN ALAM STEROID DAN TERPENOID )   DISUSUN OLEH : Zulia Nur Rahma (A1C118048)   DOSEN PENGAMPU : Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si     PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020 I.  Judul                       : Isolasi Senyawa Bahan Alam ( Steroid dan Terpenoid ) II. Hari/ Tanggal        :   Rabu, 25 November  2020 III. Tujuan                  : Adapun  tujuan  dari  praktikum  kali...
    JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN XIII DISUSUN OLEH : Zulia Nur Rahma (A1C118048)   DOSEN PENGAMPU : Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si     PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020 I. Judul                  : Uji Lemak II. Hari/Tanggal : Rabu, 16 Desember 2020 III. Tujuan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu : Dapat mengenal beberapa sifat lemak Dapat mengetahui reaksi penyabunan dari lemak maupun minyak  IV.    Landasan Teori Lipid adalah salah satu kategori molekul biologis yang besar yang tidak mencakup polimer. Senyawa yang disebut lipid dikelompokkan bersama karena memiliki satu dari penting : lipid tidak memiliki atau sedikit sekali afinitas terhadap air. Perilaku hidrofobik dan lipid didasarkan pada struktur molekulnya. meskipun lipid b...
  JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN III (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISLAT)     DISUSUN OLEH : Zulia Nur Rahma (A1C118048)   DOSEN PENGAMPU : Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si         PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020   I. Judul    : Pembuatan Asam Asetil Salisilat (Aspirin) II. Hari/Tanggal : Kamis , 22 okto ber 20 20 III. Tujuan   : Adapun tu j uan dari percobaan ini adalah : 1. Dapat memahami cara pembuatan asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisila t dan asam asetat anhidrat 2. Dapat mengetahui dan memahami jenis reaksi pembuatan asam asetil salisilat IV. Landasan Teori Asam salisilat (o-hidroksil benzoat) adalah suatu senyawa yang terdiri dari dua bagian yaitu fungsi hidroksil dan gugus fungsi karboksil. Sehingga asam salisilat d...