Langsung ke konten utama

                                         JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN VIII

 (SENYAWA BAHAN ALAM STEROID DAN TERPENOID)

 










DISUSUN OLEH :

Zulia Nur Rahma (A1C118048)

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

I.  Judul                      : Isolasi Senyawa Bahan Alam ( Steroid dan Terpenoid )

II. Hari/ Tanggal       :  Rabu, 25 November  2020

III. Tujuan                 : Adapun  tujuan  dari  praktikum  kali  ini adalah

  1. Menguasai Teknik-Teknik isolasi bahan alam Khusunya Steroid dan Terpenoid
  2. Mengenal Sifat-Sifat Kimia Steroid dan Terpenoid melalui Reaksi-Reaksi Pengenalan yang  Spesifik

IV. Landasan Teori   

            Senyawa golongan Terpenoid merupakan senyawa kimia yang terdiri dari beberapa unit isoprene.kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau lebih . terpenoid umumnya larut dalam lemak dan terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan . senyawa terpenoid terdiri atas beberapa kelompok. Senyawa terpenoid ini adalah salah satu senyawa kimia bahan alam yang banyak digunakan sebagai obat. Sudah banyak peran terpenoid dari tumbuh-tumbuhan yang diketahui seperti menghambat pertumbuhan tumbuhan pesaingnya dan sebagai insektidida terhadapa hewan tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang senyawa terpenoid maka dibahas tentang tinjauan umum terpenoid,klasifikasi dan fungsi terpenoid, biosintesa terpenoid,identifikasi terpenoid,isolasi terpenoid dari bahan alam serta cara pemisahan dan pemurnian terpenoid ( Tim Kimia Organik,2020 ).

            Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa, mulai dari komponen minyak atsiri, yaitu monoterpena dan sesquiterepena yang mudah menguap (C10 dan C15), diterpena menguap, yaitu triterpenoid dan sterol (C30), serta pigmen karotenoid (C40). Masing-masing golongan terpenoid itu penting, baik dalam pertumbuhan dan metabolisme maupun pada ekologi tumbuha. Terpenoid merupakan unit isoprena (C5H8). Terpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid atau atom karboksilat. Mereka berupa senyawa berwarna, berbentuk kristal, seringkali bertitik leleh tinggi dan aktif optic yang umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya ( Harbone,1996).

            Steroid adalah suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung inti  siklopentana perhidrofenantren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah cincin siklopentana.  Dahulu sering digunakan sebagai hormon kelamin,asam empedu, dll. Tetapi pada tahun-tahun terakhir ini makin banyak senyawa steroid yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan .Tiga senyawa yang biasa disebut fitosterol terdapat pada hampir setiap tumbuhan tinggi yaitu:sitosterol,stigmasterol, dan kampesterol (Harborne, 1987; Robinson, 1995).

            Steroid adalah suatu kelompok senyawa yang mempunyai kerangka dasar siklopentanaperhodrofenantrena, mempunyai empat cincin terpadu. Senyawa-senyaw ini mempunyai efek fisiologis tertentu. Beberapa steroid penting adalah kolesterol, yaitu steroid hewaniyang terdapat paling meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan. Batu kandung kemih dan kuning telur merupakan sumber yang kaya akan senyawa ini. Kolesterol merupakan zat-antara yang diperlukan dalm biosintesis hormon steroid,namun tak merupakan keharusan dalam makanan, karena dapat disintesis dari asetilkoenzime A. kadar koleseterol yang tinggi dalam darah dikaitkan dengan arteriosclerosis (pengerasan pembuluh darah), suatau keadaan dalam mana kolesterol dan lipid-lipid lain melapisi dinding-dalam pembuluh darah. Suatu steroid yang berkaitan dengan kolesterol, yaitu 7-dehidrkolesterol, yang dijumpai dalam kulit, diubah menjadi vitamin D bila disinari dengan cahaya ultraviolet (Rana.B.K .Singh, 1997 ).

V. Alat dan Bahan

5.1 Alat

1. Tabung reaksi 20 buah

2. Erlenmeyer 250 ml

3. Plat tetes

4. gelas kimia 200 ml

5. pipet tetes  

6. lumping

7. corong gelas

8. gelas ukur

5.2 Bahan

1. pereaksi dragendorf

2. kloroform

3. NaOH padatan

4. pereaksi meyer 

5. etanol

6. iodin

7. pereaksi wagner

8. methanol

9. brusin

10. shinoda

11. heksan

12. KI

VI. Prosedur Kerja

1.            Dimasukkan 5 gr simplisia kering yang sudah dirajang halus kedalam Erlenmeyer

2.            Ditambahkan 25 ml etanol kedalam Erlenmeyer

3.            setelah itu  Diaduk larutan tadi

4.            Dipanaskan larutan yang berisi simplisia kurang lebih 10 menit

5.            Kemudian Disaring simplisia tadi

6.            Diuapkan filtrate dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak pekat etanol

7.            Dititrasi dengan menggunakan eter

8.            Ditempatkan beberapa larutan eter dalam 2 tabung plat tetes dan Dibiarkan hingga kering

9.            Ditambahkan 2-3 tetes anhidrida asam asetat dan Diaduk

  1. 12.  Ditambahkan lagi dengan 1 tetes asam sulfat (H2SO4)
  2. 13.  Diamati perubahan warna
  3. 14.  Dicek reaksi dengan menambahkan asam sulfat pekat pada lobang plat tetes satu lagi
  4. 15.  Diamati perubahan warna yang terjadi

Berikut video terkait tentang praktikum diatas :

https://youtu.be/2-pZkm_JNaE


Permasalahan :

  1. Mengapa pada percobaan ini perlu penambahan 2-3 tetes anhidrida asam asetat ?
  2. Mengapa pada percobaan ini perlu penambahan  25 ml etanol  pada  5 gr simplisia kering yang sudah dirajang halus kedalam Erlenmeyer ?
  3. Bagaimana yang terjadi pada percobaan isolasi ini apabila Asam Sulfat digantikan dengan Asam Klorida ?

Komentar

  1. Baiklah saya Kelantan (023) akan menjawab permasalahan no.1

    Penambahan anhidrat asam untuk menghilangkan gugus OH dan mengubah Steroid menjadi ion karbonium dan air.

    BalasHapus
  2. 2. Karena etanol disini berperan sebagai pelarut yang akan mengambil senyawa steroid dari ekstrak simplisia kering tersebut.terimakasih

    BalasHapus
  3. Menurut saya tidak apa-apa karena asam sulfat disini hanya berperan sebagai pelarut . Tetapi untuk hasil yang didapatkan mungkin tidak maksimal.
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

    JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN XIII DISUSUN OLEH : Zulia Nur Rahma (A1C118048)   DOSEN PENGAMPU : Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si     PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020 I. Judul                  : Uji Lemak II. Hari/Tanggal : Rabu, 16 Desember 2020 III. Tujuan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu : Dapat mengenal beberapa sifat lemak Dapat mengetahui reaksi penyabunan dari lemak maupun minyak  IV.    Landasan Teori Lipid adalah salah satu kategori molekul biologis yang besar yang tidak mencakup polimer. Senyawa yang disebut lipid dikelompokkan bersama karena memiliki satu dari penting : lipid tidak memiliki atau sedikit sekali afinitas terhadap air. Perilaku hidrofobik dan lipid didasarkan pada struktur molekulnya. meskipun lipid b...
  JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN III (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISLAT)     DISUSUN OLEH : Zulia Nur Rahma (A1C118048)   DOSEN PENGAMPU : Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si         PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020   I. Judul    : Pembuatan Asam Asetil Salisilat (Aspirin) II. Hari/Tanggal : Kamis , 22 okto ber 20 20 III. Tujuan   : Adapun tu j uan dari percobaan ini adalah : 1. Dapat memahami cara pembuatan asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisila t dan asam asetat anhidrat 2. Dapat mengetahui dan memahami jenis reaksi pembuatan asam asetil salisilat IV. Landasan Teori Asam salisilat (o-hidroksil benzoat) adalah suatu senyawa yang terdiri dari dua bagian yaitu fungsi hidroksil dan gugus fungsi karboksil. Sehingga asam salisilat d...