VIII. DATA PENGAMATAN
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
HASIL PENGAMATAN |
1. |
Dimasukkan 50 gram asam salisilat ke dalam labu alas bulat kemudian
pada 250 ml metanol dan gunakan metanol untuk mencuci gelas yang berisi asam
salisilat dan juga digunakan untuk mencuci corong asam
salisilat kemudian dicampurkan dalam methanoldan diaduk sampai larut sempurna
|
Untuk terjadinya reaksi Esterifikasi |
Terbentuk larutan bening |
2. |
Selanjutnya ditambahkan 40 ml asam sulfat hal ini harus dilakukan
dengan cara menuangkan sedikit demi sedikit dan diaduk dengan perlahan |
Untuk mempercepat gerak molekul-molekul dalam larutan sehingga
mempercepat laju reaksi. |
Tidak terjadi perubahan (larutan bening) |
3. |
Larutan direfluks selama satu setengah jam |
Untuk mereaksikan dengan sempurna dari 2 campuran tersebut sehingga
dapat bercampur dengan baik. |
Terbentuk metil salisilat dan H2O |
4. |
Selanjutnya alat refluks dibongkar dan larutan dibiarkan mendingin dan
menguapkan metanol menggunakan rotovap |
Untuk menguapkan setengah volume |
Terbentuk dua lapisan larutan |
5. |
Masukkan
larutan kedalam corong pisah dan tambahkan 200ml air dingin |
Dengan menggunakan
air es dingin menetralkan asam sulfat seperti yang diketahui air dan
asam sulfat bila dicampur bersama adalah eksotermik |
Terbentuk
larutan putih keruh |
6. |
Kemudian
didiamkan selama 10 menit |
- |
Terbentuk
dua lapisan Lapisan
atas berwarna putih keruh dan dibawah
berwarna kecoklatan |
7. |
Dipisahkan
kedua lapisan larutan tersebut kedalam masing-masing gelas kimia |
Untuk
pemisahan larutan |
Terdapat
metil salisilat metah (larutan berwarna kecoklatan) |
8. |
Dilarutkan
16 gr natrium bikarbonat (NaHCO3) kedalam 200ml air |
Membuat
larutan natrium bikarbonat |
Larutan
putih keruh |
9. |
Dimasukkan
larutan metil salisilat kedalam corong pisah kemudian ditambahkan 100ml
larutan natrium bikarbonat kemudian dipisahkan kembali, proses ini dilakukan
sebanyak 2 kali |
Untuk
melakukan pencucian kepada larutan metil salisilat dan berfungsi untuk
menetralkan asam sulfat yang tersisa dalam minyak metil salisilat mentah
|
Terbentuk
minyak metil salisilat dan gas CO2 |
10 |
Kemudian
dipindahkan minyak mentah yang
telah dicuci ke dalam labu alas bulat 50 mililiter dan di
distilasi |
Untuk
mendapatkan minyak metil salisilat murni |
Terbentuk
minyak metil salisilat murni sebnanyak 30 ml |
IX. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini kami
melakukan percobaan pembuatan senyawa organic asam benzoate dan benzyl alcohol
yang melibatkan reaksi Canizzaro. Reaksi carnizzaro adalah reaksi
disproporsionasi dari suatu aldehida menjadi asam karboksilat dan alcohol
primer dalam suasana basa. Pada percobaan ini benzaldehid berfungsi sebagai
reagen dan kalium hidroksi sebagai katalis.
Percobaan
ini dimulai dengan melarutkan 50 gr asam salisilat padat dalam metanol 250 ml
dalam labu alas. kemudian ditambahkan 40 ml asam sulfat secara
perlahan-lahan. Kemudian di refluks selama 1 jam dan didiamkan. Pembuatan
larutan tersebut berlangsung secara eksoterm karena KOH bersifat panas saat
dilarutkan. Sedangkan asam sulfat berfungsi sebagai katalis.
Setelah
didiamkan selama 1 jam kemudian dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan
200 ml air dingin. Untuk melakukan pemisahan tersebut dilakukan perlu diperhatikan
tehnik pengocokan yaitu pengocokan harus dilakukan secara konstan dan pada saat
pengocokan dilakukan pembukaan tutup corong pisah untuk menghilangkan gas
alcohol yang bisa menimbulkan cipratan yang kuat pada saat pengocokan. Setelah
larutan dipisahkan menggunakan corong pisah terdapat metil salisilat metah yang
berwarna coklat. Kemudian dimasukkan kembali dalam corong pisah dan ditambahkan
100 ml larutan natrium bikarbonat kemudian dipisahkan kembali (sebanyak 2
kali). Hal ini dilakukan untuk menetralkan asam sulfat yang tersisa dalam
minyak gandapura mentah. Kemudian langkah terakhir di destilasi kembali.
Sehingga Kristal yang kami peroleh pada praktikum ini berwarna putih dan berbentuk
seperti jarum.
IX. Kesimpulan
- Benzaldehid
merupakan suatu senyawa aldehid yang mempunyai gugus karbonil yang dapat mengalami
reaksi adisi nukleofilik dimana ion karbon dapat dihasilkan dari senyawa aldehid
yang memiliki H alfa dengan basa kuat.
- Reaksi yang terjadi adalah reaksi cannizarro dimana aldehid yang tidak memiliki hydrogen alfa bereaksi dengan basa kuat mengalami oksidasi dan reduksi serentak atau diproposikan menjadi asam benzoate atau benzyl alcohol.
- X. Pertanyaan Pasca Praktek
1) Berdasarkan video percobaan kami sebelum di lakukan pemisahan dengan corong pisah ditambahkan 200 ml air dingin terlebih dahulu. Mengapa demikian ?
2) Pada percobaan pembuatan Ester Metil Salisilat ini dilakukan pemisahan secara berulang kali. Mengapa demikian ?
3) Asam sulfat digunakan sebagai katalisator, namun perlu dibantu pula dengan pemanasan. Apakah asam sulfat bisa digantikan dengan katalisator lain sehingga tidak perlu digunakan pemanasan?
XI. Daftar
Pustaka
Daniel. 2011. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta :
Erlangga
Kusumo. 2015. Kimia Organik Edisi 2. Jakarta : Erlangga
Tim Penuntun
Kimia Organik 2.2015. Penuntun Kimia Organik 2.Jambi:Universitas
Jambi
Saya nur Khalishah (052) akan mencoba menjawab permasalahan zulia no 1 yakni fungsi di tambahkan nya air dingin terlebih dahulu sebelum di lakukan pemisahan dengan corong pisah adalah agar kristal yang di inginkan mudah (segera) terbentuk
BalasHapus2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih murni dan meminimalisir zat pengotor yang masuk ke dalam larutan.
BalasHapusTerima kasih
3. Menurut saya tidak bisa karena pemanasan disini adalah proses yang penting untuk mempercepat laju reaksi agar lebih cepat mencapai energi aktivasi dan molekul bertumbukan sehingga membentuk produk dengan lebih cepat dan banyak.
BalasHapus