VII.
DATA PENGAMATAN
7.1. Uji Molish
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
HASIL |
|
Digerus
masing-masing bahan (1.terasi ,2. Otot
bandeng ,3. Ikan bandeng 4. Ikan rebus ) dengan menggunakan mortal lalu
ditambahkan air aquades |
Tujuan
menggunakan mortal untuk memperhalus
sampel. Tujuan
diberikan aquades untuk melarutkan sampel. |
1. Gelas
kimia 1 Sampel berwarna coklat susu. 2. Gelas
kimia 2 sampel berwarna bening 3. Gelas
kimia 3 sampel berwarna coklat gelap 4. Gelas
kimia 4 sampel berwarna keruh |
|
Dimasukan
masng masing sampel kedalam tabung reaksi sebnayak 15 tetes , setelah itu
masing-masing sampel dimasukan pereaksi molish sebanyak 3 tetes aduk hingga
rata . |
Pereaksi
molish bertujuan untuk menunjukkan adanya karbohidrat. |
1. Tabung
reaksi 1 sampel berwarna ungu 2. Tbaung
reaksi 2 sampel berwarna ungu 3. Tabung
reaksi 3 sampel berwarna coklat gelap 4. Tabung
reaksi 4 sampel berwarna kuning gelap. |
|
Kemudian
tambahkan masing-masing sampel H2SO4 sebanyak 1 ml . |
Tujuan diberi
asam sulfat akan menghidrasi karbohidrat membentuk furfural ,alfa naftanol
bereaksi dengan furfural yang akan membentuk senyawa ungu. |
1. Tabung
reaksi 1 tebentuk cicin ungu . 2. Taung
reaksi 2 terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna ung dan lapisan bawah
berwarna kuning , dan terdapat bentuk cicin yang menaddakan karnohidrat. 3. Tabung
reaksi 3 terbentuk 3 lapisan . lapisan atas berwarna coklat keruh lapisan
tengah ungu,lapisan bawah berwarna bening. 4. Tabung
reaksi 4 terbentuk 3 lapisan lapisan bawah berwarna bening ,lapisan tengah
berwarna dan lapisan atas berwarna
coklat gelap. |
7.2. Uji Benedict
No |
Perlakuan |
Tujuan |
Hasil |
1. |
Disiapkan 2 tabung reaksi
yang masing-masing dimasukkan dengan benedict
± 3 ml |
Untuk persiapan pengujian
benedict |
Larutan benedict berwarna
biru |
2. |
- Tabung 1 ditambahkan
pereaksi glukosa ± sebanyak 1 ml - Tabung 2 ditambahkan
pereaksi Gom Arap ± sebanyak 1 ml |
Untuk mengetahui golongan
karbohidrat yang dapat mereduksi |
-Tabung 1 : larutan
berwarna biru muda -Tabung 2 : larutan
berwarna biru muda |
3. |
Kemudian dimasukkan tabung
reaksi 1 dan tabung reaksi 2 ke penangas air ± selama 5 menit |
Untuk menguji keberadaan
pereduksi dalam sampel |
-Tabung reaksi 1 : larutan
berwarna merah bata -Tabung reaksi 2 : tidak
terjadi perubahan warna (larutan tetap berwarna biru muda) |
7.3. Uji Iodium
No |
Perlakuan |
Tujuan |
Hasil |
1 |
Disiapkan 5 tabung reaksi
dan dimasukkan masing-masing sampel sebanyak 5 ml 1.
amilum 2.
glukosa 3.
laktosa 4.
sukrosa 5.
fruktosa |
Untuk memudahkan menguji
sampel tersebut ada tidaknya karbohidrat |
1.
Tabung
reaksi 1 (amilum berwarna bening ) 2.
Tabung
reaksi 2 ( glukosa berwarna bening ) 3.
Tabung
reaksi 3 (laktosa berwarna bening ) 4.
Tabung
reaksi 4 (sukrosa berwarna bening ) 5.
Tabung
reaksi 5 (fruktosa berwarna bening ) |
2 |
Kemudian ditambahkan larutan
iodin sebanyak 3 tetes ke dalam
masing-masing sampel, lalu diaduk |
Larutan iodin bertujuan
untuk menunjukkan adanya karbohidrat |
1.
Tabung
reaksi 1 (amilum berwarna ungu pekat) 2.
Tabung
reaksi 2 (glukosa berwarna kuning bening ) 3.
Tabung
reaksi 3 (laktosa berwarna kuning keemasan ) 4.
Tabung
reaksi 4 (sukrosa berwarna kuning keemasan ) 5.
Tabung
reaksi 5 (Fruktosa berwarna kuning keemasan ) |
VIII. PEMBAHASAN
6.1 Uji Molish
Uji molisch merupakan uji umum untuk karbohidra karena
sangat efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat dihidrolisis oleh asam pekat
menjadi senyawa kultural atau senyawa kultural tersubstitusi seperti hidroksimetil
furfural. Terjadinya perubahan warna disebabkan oleh kondensasi kultural atau
di derivatnya dengan alfa naftol.
Dalam uji karbohidrat ini, dilakukan uji pada beberapa
bahan, yaitu terasi, otot bandeng, ikan bandeng, dan ikan rebus. Perlakuan
pertama yaitu digerus masing-masing bahan dengan menggunakan mortal lalu
ditambahkan air aquades. Dimana, digunakannya mortal yaitu untuk memperhalus
dan aquades digunakan untuk melarutkan sampel. Hasilnya, mula-mula gelas kimia
1 (terasi) sampel berwarna coklat susu, gelas kimia 2 (otot bandeng) sampel
berwarna bening, gelas kimia 3 (ikan bandeng) sampel berwarna coklat gelap dan
gelas kimia 4 (ikan rebus) berwarna keruh. Selanjutnya, dimasukan masng masing
sampel kedalam tabung reaksi sebnayak 15 tetes , setelah itu masing-masing
sampel dimasukan pereaksi molish sebanyak 3 tetes aduk hingga rata. Pereaksi
molish ini digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pada sampel. Adapun
hasil yang didapatkan yaitu tabung reaksi 1 sampel berwarna ungu, tabung reaksi
2 sampel berwarna ungu, tabung reaksi 3 sampel berwarna coklat gelap dan tabung
reaksi 4 sampel berwarna kuning gelap.
Setelah
ditambahkan pereaski molisch, selanjutnya ditambahkan masing-masing sampel
dengan H2SO4 sebanyak 1 ml. Adapun tujuan ditambahkannya asam sulfat akan
menghidrasi karbohidrat membentuk furfural ,alfa naftanol bereaksi dengan
furfural yang akan membentuk senyawa ungu. Hasil yang didapatkan yaitu tabung
reaksi 1 tebentuk cincin ungu, tabung reaksi 2 terbentuk dua lapisan dimana
lapisan atas berwarna ungu dan lapisan bawah berwarna kuning , dan terdapat
bentuk cicin yang menandakan adanya kandungan karbohidrat, tabung reaksi 3
terbentuk 3 lapisan. lapisan atas berwarna coklat keruh lapisan tengah
ungu,lapisan bawah berwarna bening dan tabung reaksi 4 terbentuk 3 lapisan
lapisan bawah berwarna bening, lapisan tengah berwarna ungu dan lapisan atas
berwarna coklat gelap.
6.2. Uji Benedict
Uji benedict merupakan uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Dalam uji karbohidrat ini, dilakukan uji pada larutan glukosa. Perlakuan pertama yaitu disiapkan 2 tabung reaksi yang masing-masing dimasukkan dengan benedict ± 3 ml dimana dihasilkan larutan benedict berwarna biru. Selanjutnya, pada tabung 1 ditambahkan pereaksi glukosa ± sebanyak 1 ml sedangkan pada tabung 2 ditambahkan pereaksi gom arap ± sebanyak 1 ml. Dimana, uji ini dilakukan untuk mengetahui golongan karbohidrat yang merupakan gula pereduksi. Adapun hasil yang didapat yaitu pada tabung 1 larutan berwarna biru muda dan tabung 2 juga larutan berwarna biru muda. Oleh karena itu, dilakukan pemanasan dengan dimasukkan tabung reaksi 1 dan tabung reaksi 2 ke penangas air ± selama 5 menit. Pemanasan ini dilakukan untuk mempercepat terjadinya reaksi sehingga akan cepat mengalami perubahan warna. Hasil yang didapatkan yaitu tabung reaksi 1 larutan berwarna merah bata dan tabung reaksi 2 tidak terjadi perubahan warna (larutan tetap berwarna biru muda).
6.3. Uji Iodium
Uji iodin atau uji iodium merupakan salah satu metode
pengujian yang digunakan untuk membedakan atau memisahkan polisakarida dari
disakarida dan monosakarida. Iodium memberikan warna kompleks dengan
polisakarida. Amilum memberikan warna biru pada iodium, sedangkan glikogen dan
tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memberikan warna merah
sampai coklat dengan Iodium.
Dalam uji karbohidrat ini, dilakukan uji pada beberapa sampel yaitu amilum, glukosa, laktosa, sukrosa dan fruktosa. Perlakuan pertama yaitu disiapkan 5 tabung reaksi dan dimasukkan masing-masing sampel sebanyak 5 ml. Mula mula pada tabung reaksi 1 (amilum) berwarna bening, tabung reaksi 2 ( glukosa) berwarna bening, tabung reaksi 3 (laktosa) berwarna bening, tabung reaksi 4 (sukrosa) berwarna bening dan tabung reaksi 5 (fruktosa) berwarna bening. Selanjutnya, ditambahkan larutan iodin sebanyak 3 tetes ke dalam masing-masing sampel, lalu diaduk. Dimana, larutan iodin bertujuan untuk menunjukkan adanya karbohidrat. Hasil yang didapatkan yaitu pada tabung reaksi 1 (amilum) berwarna ungu pekat, tabung reaksi 2 (glukosa) berwarna kuning bening, tabung reaksi 3 (laktosa) berwarna kuning keemasan, tabung reaksi 4 (sukrosa) berwarna kuning keemasan dan tabung reaksi 5 (fruktosa) berwarna kuning keemasan.
IX. PERTANYAAN PASCA PRAKTIKUM
- Pada uji benedict Tabung 1 ditambahkan pereaksi glukosa ± sebanyak 1 ml. Bagaimana pengaruh proses pengujian ini apabila ditambahkan pereaksi jenis lain seperti fruktosa ?
- Mengapa pada uji benedict tabung reaksi 1 dan tabung reaksi 2 dimasukkan ke penangas air ± selama 5 menit ?
- Bagaimana yang terjadi apabila pada uji molish H2SO4 digantikan dengan HCl ?
X.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
- Karbohidrat didefinisikan sebagai senyawa dengan rumus molekul Cn(H2O)n.
- Karbohidrat merupakan turunan aldehid atau keton dan alkohol polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks.
- Karbohidrat terdiri dari 24 kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida, polisakarida dan disakarida.
- Semua monosakarida dan disakarida serta beberapa polisakarida larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut organik.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia
Bintang, Maria. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga.
Kartasapoetra dan Marsetyo. 1995. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan
Produktivitas Kerja). Jakarta: Rineka Cipta.
Sediaoetama, Ahmad Djaeni. 200. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid
1. Jakarta: Dian Rakyat.
Tim Praktikum Kimia Organik II. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi
: Universitas Jambi.
Nur khalishah (052)
BalasHapusNo 2. fungsi pemanasan di sini menggunakan penangas yakni untuk mempercepat proses reaksi sehingga perubahan warna akan cepat berbentuk. Jika kurang dari 5 menit maka reaksi cenderung berjalan lambat dan perubahan warna pun juga akan ikut lambat terjadi
Baikalh, saya Wafiqah Alvia A1C118047 akan menjawab permasalahann no.3
BalasHapuspada uji molish H2SO4 digantikan dengan HCl, menurut saya bisa karena samasama berperan sebagai katalis yanh bersifat asam. Terimakasih
Baiklah saya akan menjawab nomor 1.menurut saya tidak apa apa karena sama sama jenis gula.terimakasih maaf jika keliru
BalasHapus