VII.
DATA PENGAMATAN
NO. |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
HASIL |
1. |
Disiapkan 4 tabung.
Tabung 1 = fenilalanin, tabung 2 = alanin , tabung 3 = susu , tabung 4 =
albumin |
Untuk dilakukan uji
biuret |
Tabung 1,2,4 = tidak
berwarna. Tabung 3 = putih |
2. |
Di tetesin dengan
biuret |
- |
|
3. |
Lalu di homogenkan |
Agar terbentuknya
warna hasil uji biuret |
Tabung 1 dan 2= tidak
berwarna Tabung 3 dan 4 =
berwarna ungu |
4. |
Dilakukan pemanasan
dengan dimasukan tabung 3 dan 4 ke dalam gelas kimia yang terdapat air yang
dipanaskan |
Untuk mempercepat
laju reaksi |
Tabung 3 = berwarna
coklat muda Tabung 4 = berwarna
coklat tua bagian atas , berwarna bening bagian bawah |
VIII.
PEMBAHASAN
Pada
percobaan ini, kami menganalisis video percobaan uji protein dan asam amino
dengan menggunakan uji biuret. Dimana, pada
percoban ini pereaksi biuret ini merupakan campuran larutan natrium hidroksida
(NaOH) dan tembaga (II) sulfat (CuSO4). Dalam uji protein dan asam amino ini,
dilakukan uji pada beberapa bahan, yaitu fenilalanin, alanine, susu dan
albumin. Adapun hal pertama yang dilakukan yaitu disiapkan 4 tabung reaksi
dimana tabung 1 yaitu fenilalanin, tabung 2 alanin , tabung 3 susu dan tabung 4
albumin. Adapun mula mula pada tabung 1, 2 dan 4 larutan tidak berwarna
sedangkan pada tabung 3 berwarna putih.
Selanjutnya,
masing-masing tabung tersebut diteteskan dengan reagen biuret. Dimana reagen
ini berfungsi untuk menunjukkan adanya kandungan protein dalam suatu sampel.
Setelah ditambahkan, dilakukan penghomogenan pada masing-masing tabung reaksi
untuk melihat perubahan warna yang terjadi pada setiap tabung. Adapun hasil
yang didapatkan yaitu tabung 1 dan 2 larutan tidak berwarna sedangkan
pada Tabung 3dan 4 dihasilkan larutan berwarna ungu.
Selanjutnya, dilakukan proses pemanasan
dengan dimasukan tabung 3 dan 4 ke dalam gelas kimia yang terdapat air yang
dipanaskan. Adapunn tujuan dilakukannya pemanasan ini yaitu untuk mempercepat laju
reaksi pada tabung sehingga mempercepat perubahan yang terjadi. Setelah
dilakukan pemanasan didapatkan hasil tabung 3 larutannya berwarna
coklat muda sedangkan tabung 4 berwarna coklat tua bagian atas , berwarna
bening bagian bawah. Uji biuret digunakan untuk uji protein albumin, karena uji
ini dapat mendeteksi adanya ikatan peptide yang diperoleh hasil reaksi berupa
warna ungu pada larutan yang menunjukkan adanya protein. Sehingga, uji biuret
ini tidak memberikan perubahan warna pada tabung 1 dan ke 2. Berdasarkan hasil
analisis video dengan uji biuret terlihat bahwa pada sampel tabung 3 dan tabung
4 terjadi perubahan warna menjadi ungu. Hal ini terjadi karena ion Cu2+ (dari
pereaksi Biuret) dalam suasana basa bereaksi dengan polipeptida atau
ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu (violet).
IX.
PERTANYAAN PASCA PRAKTIKUM
1. Agar terbentuknya warna hasil dari uji biuret, mengapa perlu dihomogenkan terlebih dahulu ?
2. Mengapa pada sampel terjadi perubahan warna menjadi ungu ketika dilakukan uji biuret ?
3. Mengapa perlu dilakukan pemanasan kembali setelah kita ketahui bahwa tabung 3 dan tabung 4 larutannya telah berubah berwarna ungu ?
X.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan
yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
1. Protein dapat menggumpal akibat terjadinya proses koagulasi protein yang merupakan proses penggumpalan.
2. Reaksi pengendapan protein dengan logam berat bersifat reversible
3. Denaturasi protein dapat terjadi dipengaruhi beberapa faktor, seperti adanya pengaruh logam berat.
4. Apabila pada protein terjadi denaturasi maka menimbulkan berkurangnya kelarutan protein dalam air.
5. Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptide pada larutan protein yang memberikan hasil positif apabila dihasilkan larutaan berwarna ungu
6. Uji Xanthoprotein digunakan untuk membuktikan adanya asam amino tirosin, triptofan atau fenilanalin yang terdapat dalam protein yang memberikan hasil berwarna jingga.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J.
1982. Kimia Organik Edisi ke 3 Jilid
2. Jakarta : Erlangga
Muhsafaat, La Ode.
2015. Kualitas Protein dan Komposisi Asam
Amino Ampas Sagu Hasil
Fermentasi
Aspergillus niger dengan Penambahan Urea dan Zeolit.
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), ISSN 0853-4217 EISSN 2443-3462 Vol. 20
(2): 124 130
Purnama, Robby Candra.
2019. Perbandingan Kadar Protein Susu
Cair Uht Full Cream Pada Penyimpanan Suhu Kamar Dan Suhu Lemari Pendingin
Dengan Variasi Lama Penyimpanan Dengan Metode Kjeldhal. JURNAL ANALIS
FARMASI Volume 4, No. 1 April 2019, Hal 50 – 58
Setiadi, dkk. 2001. Kimia Organik. Jakarta : Gramedia
Tim Penuntun Praktikum
Kimia Organik II, 2020. Penuntun
Praktikum Kimia Organik II. Jambi :
Universitas Jambi
Nur Khalishah (052)
BalasHapusNo 2. Reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan peptida protein pada sampel. Adanya protein sampel ditunjukkan perubahan sampel menjadi warna ungu. Pembentukan warna disebabkan karena adanya kompleks ion Cu+ dengan ikatan peptida protein. Prinsip dari uji ini adalah interaksi antara ninhidrin dengan asam amino bebas.
saya erma johar (031) akan emnjawab no 1. karena apabila kita homogen kan maka larutan akan bercampur sehingga nantinya akan mudah bereaksi ketika dicampurkan dengan biuret
BalasHapusBaiklah saya Nurhalimah (024) akan mencoba menjawab permasalahan no 3 yaitu mengapa perlu dilakukan pemanasan kembali setelah kita ketahui bahwa tabung 3 dan tabung 4 larutannya telah berubah berwarna ungu, baiklah hal tersebut dikarenakan agar hasil yg didapatkan lebih murni. Terima kasih
BalasHapus