JURNAL
PRATIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN III
(PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK
ASAM ASETIL SALISLAT)
DISUSUN OLEH :
Zulia Nur Rahma (A1C118048)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
I.
Judul : Pembuatan Asam Asetil Salisilat
(Aspirin)
II.
Hari/Tanggal :
Kamis,
22 oktober 2020
III.
Tujuan :
Adapun tujuan dari percobaan ini
adalah :
1. Dapat memahami cara
pembuatan asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisilat dan asam asetat
anhidrat
2. Dapat mengetahui
dan memahami jenis reaksi pembuatan asam asetil salisilat
IV.
Landasan Teori
Asam
salisilat (o-hidroksil benzoat) adalah suatu senyawa yang terdiri dari dua
bagian yaitu fungsi hidroksil dan gugus fungsi karboksil. Sehingga asam
salisilat dapat berfungsi sebagai fenol atau hidroksi benzena dan juga dapat
berfungsi sebagai asam benzoat. Sifat
asam salisilat sebagai fenol maupun asam benzoat dapat mengalami reaksi
esterifikasi. Apabila suatu asam salisilat direaksikan dengan anhidrida asam
maka asam salisilat tersebut akan mengalami reaksi esterifikasi. Di mana reaksi
tersebut akan menghasilkan asam asetilsalisilat (aspirin). Selain itu Apabila
asam salisilat direaksikan dengan metanol atau alkohol maka akan terjadi reaksi
esterifikasi yang mana akan menghasilkan Ester metil salisilat atau minyak
gandapura (Tim Kimia Organik, 2020).
Dalam industri, reaksi asetilasi biasa digunakan pada pembuatan selulosa asetat dan pembuatan aspirin (asam asetil salisilat). Agen asetilasi yang umum digunakan untuk industri adalah anhidrida asetat karena lebih murah, tidak mudah dihidrolisis, dan reaksinya tidak berbahaya (Wahyuni 2004). Reaksi berkatalis asam dari suatu anhidrida dengan alkohol atau fenol akan menghasilkan ester. Reaksi ini menggunakan anhidrida asetat yang tersedia secara komersial (Retnoningrum, 2014).
Asam
asetilsalisilat dapat disintesis di dalam laboratorium dengan mereaksikan asam
salisilat dengan asam asetat anhidrat. Pada reaksi ini digunakan asam sulfat
sebagai katalis. Asam asetilsalisilat merupakan senyawa nonpolar. Sehingga
dalam mengisolasinya dapat dengan menambahkan air ke dalam campuran. Kemudian
campuran difiltrasi untuk mendapatkan asam asetilsalisilat (Fessenden, 1992).
Penguunaan aspirin dalam praktikum ini adalah sejenis obat yang berbentuk kapsul dan ternyata merupakan turunan dari salisilat yang dibuat dengan reaksi asetylasi. Sesuai dengan nama reaksinya yaitu reaksi asetylasi yaitu memasukkan gugus acetyl ke dalam suatu substrat. Gugus acetyl adalah R-COO. Asam asetil salisilat dapat dibuat dengan cara asetilasi senyawa fenol menggunakan anhidrat asetat dengan bantuan sedikit katalis yaitu asam sulfat pekat (Ammaaz, 2016).
Aspirin atau asam asetil salisilat merupakan senyawa derivative dari asam salisilat. Aspirin berupa Kristal putih dan berbentuk seperti jarum. Dalam pembuatan aspirin tidak akan dihasilkan produk yang baik apabila suasananya berair. Karena asam salisilat yang terbentuk akan terhidrolisa menjadi asam salisilat berair. Aspirin diperoleh dengan proses asetilasi terhadap asam salisilat dengan katalisator H2SO4 pekat. Asetilasi merupakan proses terjadinya pergantian atom H pada gugus –OH dan asam salisilat dengan gugus asetil dari asam asetil anhidrat karena asam salisilat merupakan phenol, maka reaksinya adalah asetilasi destilat phenol. Asetilasi ini tidak melibatkan ikatan C-O yang kuat dari fenol, tetapi tergantung pada pemakaian, pemisahan ikatan –OH. Apabila dipakai asam karboksilat untuk asetilasi biasanya rendemen rendah. Hasil yang diperoleh akan lebih baik, jika digunakan suatu derivate yang lebih reakif menghasilkan ester asetat (vogel,1990).
V.
Alat dan Bahan
5.1. Alat
- Erlenmeyer
100ml
- Batang
Pengaduk
- Gelas
Kimia 500ml
- Pipet
Tetes
- Corong Buchner
5.2. Bahan
- Asam
salisilat Kering 2,5 gram
- Anhidrat
asetat 4 ml
- Asam
sulfat pekat 2 tetes
- Etanol-air
50%
- FeCl3
VI. Prosedur Kerja
- Dimasukkan
2,5 gr asamsalisilat, 4mlanhidrida asamasetat dan 2 tetes H2SO4 pada labu
erlenmeyer
- Diaduk,
dan kemudian panaskan padapenangan air dengan suhu 50-60oC selama 15 menit
- Ditambahkan
50ml udara dan dinginkan dalam ice bath. Kemudian saring Kristal yang
terbentuk dan dicuci dengan air dingin
- Rekristalisasi:
menambahkan produk aspirin yang terbentuk di dalam Erlenmeyer, ditambahkan
5ml etanol-udara 50% dan panaskan Erlenmeyer di atas hot plate hingga
Kristal melarut
- Apabila tidak semua Kristal melarut,
tambahkan sedikit etanol-udara 50% dan tambahkan terus sampai kristaltepat
larut
- Apabila tetap ada residu, cari solusi dalam menggunkan
kertas saring
- Dinginkan
filtrat, bila mulai terbentuk, masukkan Kristal Erlenmeyer ke dalam
pemandian es selama 15 menit
- Disaring
Kristal yang dibentuk menggunakan pmpa isap, cuci dengan air dingin dan
biarkan Kristal mongering
- Ditimbang
produk yang telah kering, hitunglah% hasil dan perlihatkan pada dosen
pembimbing
Link
Video :
Permasalahan :
- Bagaimana
karakteristik dari asam asetil salisilat sehingga eluen yang digunakan dalam
percobaan ini adalah
alkohol ?
- Saat
menguji kemurnian asam asetil salisilat digunakan FeCl3.
Bagaimana peranan FeCl3 dalam pengujian ini ?
- Mengapa
pada proses pembentukan asam salisilat (aspirin) ini harus dalam
keadaan bebas air ?
Haloo Zulia
BalasHapusSaya Khusnul Khotimah akan mencoba menjawab permasalahan no.3
Sintesis aspirin dilakuakn dalam keadaan bebas air dikarenakan aspirin jika terkena air maka ia dapat berubah kembali menjadi asam asetat dimana reaksi sintesis ini bersifat reversibel. Bukan hanya itu saja, jika H2SO4 yang terdapat dalam erlenmeyer harus dalam keadaan kering dikarenakan bila basah maka campuran ini akan berwarna hitam yang menandakan sintesis aspirin gagal dilakukan.
Wisliana (A1C118060)
BalasHapus1. Asam asetil salisilat stabil dalam udara kering tapi terdegradasi perlahan jika terkena uap air menjadi asam asetat dan asam salisilat. Nilai titik lebur dari asam asetil salisilat adalah 135° C. Asam asetil salisilat larut dalam air (1:300), etanol (1:5), kloroform (1:17) dan eter (1:10-15), larut dalam larutan asetat dan sitrat dan dengan adanya senyawa yang terdekomposisi, asam asetil salisilat larut dalam larutan hidroksida dan karbonat.
Halo zulia asaya nur khalishah (052) akan mencoba menjawab pertanyaan zulia no 2 yaitu kemurnian aspirin diuji dengan salah satu ujinya yaitu uji besi (III) klorida (FeClz). Besi (III) klorida bereaksi dengan gugus fenol membentuk kompleks ungu.
BalasHapusJika besi (III) klorida ditambahkan lalu membentuk warna ungu maka terdapat asam salisilat pada aspirin, karena asam salisilat mempunyai gugus fenol.