VII. Data
Pengamatan
NO |
PERLAKUAN |
HASIL |
1. |
Dimasukkan fenol sebanyak 2 gr dan ditambahkan sebanyak 3,5 ml asam
sulfat pekat kedalam erlenmeyer dan dipanaskan menggunakan hotplate pada suhu
sekitar 380˚C selama 30 menit |
Larutannya berwarna bening |
2. |
Didinginkan menggunakan air es sambil diguncang perlahan |
Larutan menjadi dingin |
3. |
Dimasukkan asam nitrat perlahan sebanyak 12,5 ml sambil dipanaskan
kembali |
Timbul asap berwarna kuning dan alrutannya berwarna kuning kecoklatan |
4. |
Kemudian didinginkan erlenmeyer yang berisi larutan tadi , Kemudian
dipanaskan kembali larutan pada suhu 450˚C selama 2 jam |
Larutan nya berubah warna menjadi kuning bening |
5. |
Kemudian didinginkan kembali sambil diguncang perlahan lalu ditambhkan
air 30 ml |
Larutan berwana kuning pekat |
6. |
Filtrasi campuran larutan menggunakan corong dan kertas saring |
Hasil filtarsi yang ada didalam erlenmeyer berwana kuning bening dan
pada kertas saring nya terdapat filtrate berupa serbuk yang berwana kuning |
7. |
Dimasukkan filtrate asam pikrat mentah kedalam erlenmeyer yang berisi
air diguncang dan didiamkan beberapa menit |
Larutan berwarna kuning dan homogen |
8. |
Dikristalisasi menggunakan corong dan kertas saring |
Didalam erlenmeyer terdapat larutan berwarna kuning dan pada kertas
saring terdapat Kristal asam pikrat |
VII.
Pembahasan
Pada percobaan pembuatan senyawa organik asam
piktrat ini bertujuan untuk mengetahui reaksi substitusi elektrofilik pada
gugus fenol, serta sifat kearomatikan dan fenol yang tersubstitusi. Selain itu
bertujuan untuk mengetahui cara mensintesis asam piktrat dari fenol,
HNO3 dan H2SO4, mengetahui mekanisme reaksi yang terjadi. Adapun prinsip
utama dari percobaan adalah oksidasi fenol oleh HNO3 dalam suasana asam
reaksi yang berlangsung yaitu reaksi nitrasi membentuk senyawa nitrobenzene.
Dalam reaksi digunakan fenol ( C6H5OH ) yang
dicampur dengan H2SO4 pekat, warna fenol putih, fenol bentuk padatan
berubah menjadi cair atau larut saat campuran dipanaskan. Selain dipanaskan
fenol ini juga dapat diguncang untuk melarutkan dengan sempurna fenol karena
besarnya tumbukan akan mempercpat proses pelarutan, reaksi ini juga
menghasilkanpanas artinya reaksi bersifat eksotermik, karena sifat
H2SO4 yang kuat asamnya dan higroskopis.
Agar proses pembentukan gugus pelindung ini berjalan
dengan baik, dilakukan pemanasan dengan penangas air selama 15 menit, dengan
cara ini juga membantu proses pelarutan campuran, homogenitas, dan mereduksi
zat-zat pengganggu dalam reaksi.
Pada Langkah berikutnya yaitu proses penambahan
HNO3 pekat, sebelumnya erlenmeyer
telah didinginkan
agar panas elsotermik sedikit berkurang. Saat penambahan HNO3 pekat dalam
tabung erlenmeyer hanya terjadi
perubahan warna dari bening menjadi
warna kuning, dan terjadi reaksi yang kuat yaitu timbul buih dan uap kecoklatan
pekat, ini merupakan gas nitro NO2 dari reaksi asam p-fenolsulfonat dengan
asam nitrat, labu didiamkan sebelum di panaskan diatas penangas air.
Sedangkan labu yang telah
dipanaskan, berat gas NO2 telah hilang, ini berarti juga dihasilkan
H2SO4 kembali, karenagugus NO2 telah selesai mengisi posisi
orto-para. Penambahan 30 ml air menyebabkan warna filtrat menjadi warna kuning pekat,
selanjutnya didinginkan. Pada air es sampai terbentuk Kristal dibagian dasar
labu, Kristal yang disaring dengan corong Buchner dicuci dengan air yang
fungsinya sebagai pelarut yang akan menarik pengotor polar yang menempel pada
Kristal asam piktrat digunakan campuran air. Penggunaan air dan etanol ini, karena air dan etanol
dengan komposisi 1:2 sudah stabil dimana memiliki perbedaan kepolaran
untuk menghilangkan pengotor. Untuk mendapatkan Kristal, lalu diuapkan
sampai terbentuk Kristal murni asampiktrat berwarna kuning pucat.
IX. Pertanyaan Pasca
- Bagaimana yang terjadi apabila pada pembuatan asam pikrat ini tidak dilakukan penambahan asam sulfat terlebih dahulu namun ditambahkan asam nitrat terlebih dahulu ?
- Mengapa pada pembuatan asam pikrat harus dilakukan reaksi sulfonasi terlebih dahulu ?
- Mengapa pada pembuatan asam pikrat ini perlu penambahan etanol dan air ?
X. Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum yang telah kami
lakukan didapatkan kesimplan sebagai berikut :
1. Asam pikrat adalah
hasil dari reaksi fenol dengan asam sulfat pekat melalui proses sulfonasi. Pembuatan asam pikrat
dilakukan dengan melakukan metode substitusi elektrofilik dan reaksi nitrasi.
Dimana reaksi substitusi elekrofilik adalah penggantian suatu gugus H+ dalam
cincin aromatis.
2. Fenol pada praktikum
kali ini adalah sebagai bahan baku pada pembuatan asam pikrat. Asam nitrat pekat yang
digunakan di praktikum ini berfungsi sebagai pengkontribusi dalam pemberian ion
nitronium. Penambahan
etanol juga berfungsi untuk menghilanggkan kotor (rekristalisasi).
XI. Daftar Pustaka
Harvey,
David. 2000. Modern Analytical
Chemistry. Singapore: Mc Graw Hill International Ed.
Tim
Kimia Organik II. 2019. Penuntun
Praktikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.
Riswiyanto.
2009. Kimia organik. Jakarta :
Erlangga
Sari, Rizki Triana. 2018. Substitusi Elektrofilik Pembuatan Asam
Pikrat. Jurnal Fakultas MIPA Universitas Indonesia
Fessenden
& Fessenden. 1992. Kimia organik.
Jakarta : PT. Gramedia
Saya Dewi Mariana Elisabeth Lubis Nim 029 ingin menjawab permasalahan saudari Zulia nomor 2
BalasHapusReaksi sulfonisasi dilakukan untuk memperoleh fenol sulfonat yang mana merupakan bahan baku utama untuk mendapatkan asam pikrat
Terimakasih
Saya erma johar akan menjawab no 2
BalasHapusFungsinya adalah untuk melarutkan atau sebagai pelarut dalam proses melakukan kristalisasi
Baiklah saya Kelantan (023) akan menjawab permasalahan no.1
BalasHapusPada percobaan ini tujuan penambahan H2SO4 yaitu sebagai katalisator sehingga mempercepat lagu reaksi dan membuat fenol mengalami reaksi saponifikasi yang menjadikan fenol tidak mengalami oksidasi akibat gugus -OH. Jadi, jika asam nitrat terlebih dahulu dimasukkan sebelum H2SO4 kemungkinan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau dapat dikatakan Percobaan mengalami kegagalan.