VII. DATA
PENGAMATAN
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
HASIL PENGAMATAN |
1. |
Ditimbang serbuk
kunyit sebanyak 5 gram |
Untuk mendapatkan
massa yang diinginkan |
5 gr Serbuk kunyit
berwarna kuning |
2. |
Dibungkus menggunakan
kertas saring 10 x 10 cm dan diikat dengan benang |
Berfungsi sebagai
penarikan komponen |
- |
3. |
Dimasukkan dalam
ekstraktor soklet |
- |
- |
4. |
Disiapkan dengan
memasukkan 150 ml etanol kedalam gelas beker lalu ditutup rapat |
Fungsi ditutup dengan
rapat agar etanol tidak menguap |
Larutan etanol
berwarna bening |
5. |
Dioleskan vaselin
pada setiap sambungan alat soklet |
Agar sambungan soklet
itu rapat supaya tidak ada udara yang masuk |
Sambungan soklet
terpasang dengan rapat |
6. |
Ditambahkan 150 ml
etanol tadi kedalam alat soklet |
Sebagai pelarut |
Larutan berubah warna
menjadi kuning keemasan |
7. |
Dimasukkan batu didih
kedalam labu alas bulat dan dipasang setiap sambungan pada alat soklet |
Untuk meratakan panas
sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan |
Larutan berwarna
kuning keemasan |
8. |
Dipasang thermometer
dan dinyalakan air pada kondensor |
Untuk melihat suhu
tetap konstan |
Larutan berwarna
kuning keemasan |
9. |
Dinyalakan heating
mantle dan dijaga temperature pada 75 ◦C |
Memulai proses
ekstraksi |
Larutan berwarna
kuning keemasan |
10. |
Dilakukan proses
ekstraksi secara kontinu selama 90 menit |
Untuk pemisahan
komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyarian secara berulang |
1 siklus terjadi
Ketika larutan penyari turun ke dalam labu alas bulat, warna larutan berwarna
emas kecoklatan Selama 90 menit
terjadi 8 siklus |
11. |
Larutan dipindahkan
kedalam gelas beker 250 ml dan ditambahkan 10 ml Pb asetat 0,1 M sambal
diaduk hingga membentuk endapan |
Ditambahkannya Pb
asetat sebagai reagen dalam mempercepat reaksi |
Larutan berwarna
merah bata dan terdapat endapan |
12. |
Endapan yang
terbentuk didasar gelas ditambahkan 10 ml asam sulfat 0,2 M |
Sebagai katalis |
Larutan berwarna
coklat tua |
13. |
Disaring menggunakan
penyaring buchner |
Untuk menyaring
larutan agar endapan tidak ikut dalam larutan |
Terdapat filtrat
berwarna coklat tua, dan ada endapan kuning diatas corong bucner |
14. |
Dipindahkan endapan
kedalam gelas beker yang telah ditimbang |
- |
- |
15. |
Endapan tadi
ditambahkan 5 ml etanol p.a lalu dan dipanaskan dalam panci penangas pada
lemari asam |
Agar terekstrak
sempurna dalam pelarut etanol Dan menguap hingga
endapan kering |
Larutan berwarna
orange dan masih terdapat sedikit endapan |
16. |
Ditimbang endapan
kering lalu dicatat masa nya |
Untuk mengetahui
massa endapan |
Gelas beker kosong :
53,1497 gr Berat endapan + gelas
beker : 53,3964 gr Berat endapan :
53,3964 – 53,1497 = 0,2467 gr |
17. |
Lalu diuji titik
lelehnya menggunakan MPA |
Untuk mengetahui
titik leleh endapan |
Hasil titik lelehnya
:189 ◦C Secara teori :183 ◦C |
VIII.
PEMBAHASAN
Dalam
percobaan ini mengenai Isolasi Senyawa Bahan Alam (Flavonoid) pertama-tama
senyawa bahan alam yang digunakan adalah kunyit. Dimana, serbuk kunyit
ditimbang sebanyak 5 gram. Lalu, serbuk kunyit yang telah ditimbang tadi
dibungkus menggunakan kertas saring 10 x 10 cm dan diikat dengan benang
perlakuan ini berfungsi sebagai penarikan komponen. Setelah itu dimasukkan
dalam ekstraktor soklet, dan memasukkan 150 ml etanol kedalam gelas beker lalu
ditutup rapat agar etanol tidak menguap. Hasilnya larutan etanol berwarna
bening. Perlakuan selanjutnya adalah dimasukkan batu didih kedalam labu alas
bulat dan dipasang setiap sambungan pada alat soklet. Fungsi batu didih disini
adalah untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian
larutan pada saat itu larutan menjadi berwarna kuning keemasan. Perlakuan
selanjutnya adalah dilakukan proses ekstraksi secara kontinu selama 90 menit.
Fungsi dilakukannya ekstraksi disini adalah untuk pemisahan komponen yang
terdapat dalam zat padat dengan cara penyarian secara berulang. Dengan 1 siklus
terjadi Ketika larutan penyari turun ke dalam labu alas bulat, warna larutan
berwarna emas kecoklatan. dalam ekstraksi ini berlangsung selama 90 menit
terjadi 8 siklus.
Setelah
diekstraksi, larutan dipindahkan kedalam gelas beker 250 ml dan ditambahkan 10
ml Pb asetat 0,1 M sambal diaduk hingga membentuk endapan. Ditambahkannya Pb
asetat sebagai reagen dalam mempercepat reaksi dimana larutan berwarna merah
bata dan terdapat endapan. Lalu endapan yang terbentuk didasar gelas
ditambahkan 10 ml asam sulfat 0,2 M sebagai katalis dengan hasil larutan
berwarna coklat tua. Barulah larutan tadi disaring menggunakan penyaring
buchner. Fungsinya disini untuk menyaring larutan agar endapan tidak ikut dalam
larutan. Hasilnya terdapat filtrat berwarna coklat tua, dan ada endapan kuning
diatas corong bucner. Lalu dipindahkan endapan kedalam gelas beker yang telah
ditimbang dan ditambahkan 5 ml etanol p.a lalu dan dipanaskan dalam panci
penangas pada lemari asam agar terekstrak sempurna dalam pelarut etanol dan
menguap hingga endapan kering. Dan hasilnya larutan berwarna orange dan masih
terdapat sedikit endapan. Setelah mendapatkan endapan yang kerinh, ditimbang
endapan kering itu lalu dicatat masa nya dengan berat endapan sebesar 0,2467
gr. Dan akhirnya diuji titik leleh nya menggunakan MPA dan hasil titik lelehnya
:189 ◦C sedangkan secara teori :183 ◦C.
IX. PERTANYAAN PASCA
PRAKTIKUM
1.
Mengapa pada percobaan ini perlu
diteteskan dietil eter ?
2.
Mengapa perlu ditambahkan PB asetat pada
percobaan ini?
3.
Mengapa pada percobaan ini perlu
dilakukan eksraksi selama 2 jam ?
IX.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
percobaan dapat disimpulkan bahwa :
Teknik teknik isolasi
bahan alam khususnya flavonoid yaitu ekstraksi. ekstraksi yang dipakai adalah
mas rasi yang menggunakan teknik ekstraksi dari sampel padat (simplisia) dengan
menggunakan pelarut seperti etanol
Sifat kimia flavonoid
antara lain dapat larut pada pelarut seperti etanol maupun metanol (polar),
bersifat asam hingga larut dalam bahasa dapat membuat warna spesifik (reaksi
warna) dengan ekstraksi
X. DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, B. 2018. Struktur
Broaktifitas dan Antioksidan Flavonoid : Jurnal Zarah. Vol 6. No 1
Salifuddin, A.
2006. Standarisasi Bahan Obat Alam, Yogyakarta : Graha Ilmu
Sayuti. 2015. Antioksidan
Alami dan Sintetik. Padang : Universitas Andalas
Tim Penuntun Praktikum
Kimia Organik II, 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi :
Universitas Jambi
Wahyulianingsih,dkk.
2017. Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Daun Cengkeh : Jurnal
Fitofarmaka. Vol 3. No 2
Nur Khalishah (052)
BalasHapus3. percobaan ini perlu dilakukan ekstraksi selama 2 jam yakni bertujuan untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia.
Wisliana (A1C118060)
BalasHapus2. Perlu ditambahkannya Pb asetat ialah sebagai reagen dalam mempercepat reaksi nantinya.
Denora Situmorang (056)
BalasHapus1. berdasarkan dari data yg di tampilkan penulis tidak ada penggunaan dari dietil eter pada percobaan isolasi flavonoid tersebut, tapi menurut saya bisa saja dietil eter ini berfungsi sebagai reagen. maaf jika keliru, terimakasih,